M. Asrofi
asrofi81@gmail.com
Abstrak: Purpose of this
research is to know improvement of motivation of educative participant taught
with learning media software amazing physics because the lesson of physics
hardly in disfavour with student in vocational high school. They assume the lesson
of physics will not be applied later when they to work in the company or
industry. To be required correct media for teach it. Method applied in this
research is by teaching physics with help of software amazing physics. The way
of usage of media software amazing physics is five, that is: ( 1) as main
complement, ( 2) as complement of addition, ( 3) as activity antecedent of
laboratory, ( 4) as activity of remedial and enrichment, and ( 5) as free
activity. Usage and forwarding of matter still must bow with curriculum and
standart the interest. It is required factors which in the form of appearance,
communications, domination of matter, accuracy of time and giving reward. After
study then educative participant is by given motivation enquette that
containing answer hardly agreing, agrees, hesitating, disagree and hardly
disagree. Result after research is 80 % student hardly thinks much of study
with amazing physics because more draws and interaktif.
Kata kunci: media,
software pesona fisika, pembelajaran fisika, motivasi
Pelajaran fisika sangat tidak diminati
oleh peserta didik tingkat SMK. Mereka menganggap pelajaran fisika tidak akan
digunakan dalam kehidupan mereka pada suatu hari nanti. Peserta didik SMK lebih
minat di pelajaran yang sesuai dengan bidang keahlian mereka. Mata pelajaran
produktif seperti grafis, animasi, teknologi informasi, teknik mesin, teknik
bangunan, dan mata pelajaran keahlian SMK yang lain, sangat diutamakan oleh
peserta didik SMK, sebab mereka akan bekerja dalam bidang keahlian yang mereka
kuasai. Penyebab kesulitan pelajaran fisika adalah pelajaran ini tidak hanya
menerangkan konsep tetapi juga dilengkapi dengan aplikasi sehari-hari yang
menuntut dihitung, dianalisis, dan menghubungkan antara konsep dan teori.
Seperti kebanyakan peserta didik lain, pelajaran menghitung sangat jarang dapat
diterima dengan cepat oleh pikiran mereka. Pada umumnya mereka malas untuk
berfikir ketimbang bekerja.
Untuk
menarik minat dan motivasi peserta didik diperlukan suatu media yang tepat
untuk menyampaikan pelajaran fisika khususnya di SMK. Motivasi peserta didik
SMK sangat kurang dalam pelajaran fisika.
Untuk meningkatkan motivasi mereka, terkadang harus memberi “ceramah”
pada awal pelajaran sampai akhir pelajaran fisika. Diperlukan media dan metode
yang tepat untuk menyampaikannya , supaya minat siswa bertambah meningkat.
Banyak sekali media yang dapat digunakan oleh guru untuk digunakan dalam
pembelajaran. Baik media yang berasal dari dirinya sendiri atau orang lain,
yang dapat ditemui di lingkungan sekitar.
Media
pembejaran software pesona fisika adalah media yang berisi tentang materi
fisika SMK secara lengkap. Software ini berisi tentang materi yang disampaikan
dengan memberi gambaran animasi untuk setiap kompetensi dengan jelas. Selain itu dilengkapi dengan suara penjelasan
materi yang ada. Tetapi diperlukan metode yang tepat untuk menggunakannya.
Bahkan pihak pembuat software PT Pesona Edu tidak akan memberikan software
sebelum guru diberi pendidikan dan pelatihan tentang penggunaan software dengan
benar. Software ini telah digunakan oleh 23 negara di dunia, tetapi untuk di
Indonesia hanya sekolah tertentu yang menggunakannya.
Jadi
masalah yang dihadapi dalam pembelajaran fisika adalah bagaimana membuat
pembelajaran fisika lebih menyenangkan, bagaimana menumbuhkan minat peserta
didik, dan bagaimana menggunakan media yang ada, terutama software pesona
fisika SMK.
Untuk
itu karya tulis ini bertujuan untuk, (1) mengajak guru untuk menggunakan media terutama
media teknolgi informasi, dalam pembelajaran fisika SMK, (2) menumbuhkan
motivasi peserta didik dan (3) memberikan cara penggunaan yang tepat kepada
guru untuk menyampaikan materi dengan bantuan software pesona fisika SMK.
A.
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara
mengajarkan fisika dengan bantuan software pesona fisika
B.
Pembahasan
Pembelajaran Fisika SMK
Pelajaran fisika
menurut peserta didik, terutama SMK adalah salah satu pelajaran yang dianggap
“momok” bagi mereka. Penyebab kesulitan pelajaran fisika adalah pelajaran
menghitung dan bukan pelajaran menghafal. Kecerdasan menghitung jarang sekali
dikuasai oleh peserta didik SMK yang lebih memilih pelajaran produktif atau
praktek bidang keahlian yang mereka tempuh seperti teknik grafis, mesin, TI,
Animasi, dan lainnya, dibandingkan
dengan pelajaran normatif adaptif seperti matematika, fisika, bahasa inggris,
PKS, dan yang lainnya. Guru harus mampu
mengubah paradigma yang ada pada peserta didik, sehingga mereka menjadi
termotivasi dan menjadikan pelajaran fisika menjadi mudah dimengerti.
Belajar fisika
berbeda dengan belajar mata pelajaran hafalan, karena selain harus menghafal
siswa harus berlatih mengerjakan soal yang banyak supaya mahir dengan konsep
yang diajarkan oleh guru. Kurangnya informasi yang menghubungkan konsep degan
kehidupan sehari-hari membuat pelajaran fisika menjadi abstrak. Oleh karena
itu, supaya peserta didik menyenangi fisika, diperlukan media yang menarik
dalam menyampaikannya.
Media pembelajaran
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh
dari yang kongkrit sampai dengan abstrak. Ada beberapa kriteria untuk menilai
keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk
menilainya (Hubbard, 1993). Kriteria pertamanya adalah
biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan
penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung
seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk
dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan
yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa
dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu.
Media pembelajaran
yang digunakan pada waktu ini sangat banyak sekali. Menurut Siahan (2007) ada
enam sumber belajar yang dapat digunakan guru: (1) orang, (2) pesan, (3) bahan
(media), (4) alat, (5) teknik, dan (6) lingkungan. Jika dalam pembelajaran
menggunakan minimal dua media tersebut, maka motivasi peserta didik terhadap
pembelajaran fisika sangat meningkat. Peningkatan motivasi tersebut yang
nantinya menjadikan prestasi peserta didik meningkat.
Salah satu media
yang digunakan dalam pembelajaran fisika adalah software pesona fisika atau amazing physics. Software ini sangat
mudah untuk dijalankan hanya tinggal meng-klik menu yang ada. Software tersebut
berisi materi yang digambarkan dengan animasi yang menarik. Sebagai contoh,
peserta didik akan mengetahui manfaat listrik statis dalam kehidupan
sehari-hari, dengan melihat animasi pada
software yaitu sebuah truk gas pertamina yang tidak meletus pada waktu berjalan
karena terjadinya perbedan kedua muatan antara gas di bagian bawah tangki
dengan di bagian atas roda. Mengapa tangki tidak meletus?, karena ada tali besi
yang menetralkan muatan pada tangki dan muatan pada roda, sehingga muatan
stabil.
Penggunaan media
dalam pembelajaran sangat membantu peserta didik dalam menarik minat peserta
didik dalam belajar. Animasi sebagai
media yang baru relatif sangat disukai
karena merupakan suatu yang menyenangkan dan mudah untuk diterima oleh pikiran
mereka. Media yang interaktif akan merangsang pikiran peserta didik untuk dipecahkan. Dengan begitu motifasi mereka
dengan pelajaran fisika akan meningkat dan bertambah. Dan diharapkan mampu
meningkatkan prestasi yang dicapai oleh peserta didik, terutama dalam pelajaran
fisika
Motivasi siswa SMK
Menurut Sutrisno (2008) beberapa alasan mengapa motivasi berpengaruh
sangat besar dalam pembelajaran adalah (1) Motivasi membangkitkan energi (2)
Motivasi mengarahkan seseorang pada tujuan-tujuan tertentu (3) Motivasi
mendorong orang untuk memulai kegiatan serta bertahan melakukan aktivitas
tersebut. Motivasi dapat
menimbulkan minat seseorang terhadap sesuatu, mempelajarinya secara lebih
bermakna, dan mempraktikkannya. Dengan bigitu tujuan-tujuan pembelajaran akan
dengan mudah dicapai apabila peserta didik termotivasi.
Menurut Saptana, dkk. (2008) motivasi adalah sesuatu
keadaan internal yang memunculkan, mangarahkan dan mengelola perilaku. Motivasi
dikelompokkan menjadi dua, motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.
Pendekatan motivasi dapat dilakukan melalui humanistik dan kognitif. Tujuan
pembelajaran untuk siswa dan model penguasaan orientasi untuk mereka. Jadi
diharapkan guru mampu menciptakan dan memberi motivasi untuk belajar siswa
dalam pembelajaran.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang sangat
penting dalam pembelajaran. Tanpa mempunyai minat terhadap pelajaran peserta
didik akan malas untuk melaksanakannya. Mereka terpaksa melakukan hanya untuk
mengejar nilai mereka agar dapat naik kelas. Bukan merasakan bahwa ilmu yang
mereka pelajari bermanfaat untuk mereka dan sangat perlu untuk diketahui.
Cara penggunaan software
Menurut Pesona Edu ada lima cara penggunaan
software pesona fisika. Yang pertama(1) adalah sebagai komplemen utama, seperti
yang penulis alami ketika mengikuti lomba mengajar fisika dengan software
pesona fisika tingkat jawa timur dan berlanjut ke tingkat nasional. Model ini
biasanya disajikan sejak awal pembelajaran mulai dari memberikan motivasi
supaya minat peserta didik meningkat dan bersemangat dalam pembelajaran fisika.
Langkah selanjutnya adalah menyampaikan
prasyarat kurikulum yang akan dicapai sesuai dengan standar kompetensi atau
kompetensi dasar. Setelah itu masuk kegiatan inti berupa penyajian konsep
tiap-tiap kompetensi dasar meliputi materi yang diajarkan, contoh aplikasi
dalam kegiatan sehari-hari, dan evaluasi tiap kompetensi dasar. Semua rangkaian
akan ditutup dengan kesimpulan yang ditarik oleh peserta didik sendiri.
Model penggunaan
kedua (2) adalah sebagai komplemen tambahan yang kehadiran software hanya ada
pada bagian penyajian konsep dan tidak digunakan pada waktu pendahuluan,
biasanya pada bagian pendahuluan disajikan fenomena menarik seperti menusuk
balon yang sudah ditiup dengan jarum tetapi balon tersebut tidak meletus,
membedakan antara dua buah telur mentah dan matang dengan cepat, benda berat
yang dapat ditahan hanya dengan selembar kertas dan masih banyak lagi fenomena
menarik lainnya yang dapat dikembangkan oleh guru.
Model ketiga (3)
adalah sebagai pendahuluan kegiatan laboratorium. Software ini disajikan ketika
siswa akan melaksanakan kegiatan praktikum yang memerlukan alat praktik yang
mahal dan mudah rusak. Dengan menyajikannya terlebih dahulu diharapkan mampu
mengurangi kerugian akibat kurang hati-hati menggunakan alat praktik. Sebagai
contoh, sebelum praktik alat ukur siswa ditampilkan cara terlebih dahulu
menggunakan alat ukur fisika seperti jangka sorong, micrometer skrup,
multimeter. Dengan mengetahui cara kerja alat terlebih dahulu maka peserta
didik akan mudah melaksanakan kegiatan praktikum.
Model keempat (4) adalah sebagai kegiatan remedial
atau enrichment dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika sangat sering siswa
yang melakukan remidi tiap
kompetensinya. Oleh karena itu dengan menggunakan software ini guru dapat
mengajak peserta didiknya untuk mereview lagi materi yang disampaikan dengan
cara explore lagi isi software. Selain itu bagi peserta didik yang ingin
mendalami materi fisika, dapat melihat penurunan rumus yang detail pada materi
software amazing physics.
Model kelima (5)
adalah sebagai kegiatan bebas di luar jam pelajaran. Sertifikasi menuntut guru
untuk memiliki waktu yang banyak di sekolahan sekitar 37 jam tiap minggunya.
Oleh karena itu guru dapat mengisi kegiatan bebasnya dengan mengajak peserta
didiknya yang tertarik dengan fisika untuk mempelajari isi software, sehingga
mereka dapat menyukai pelajaran fisika serta meningkatkan prestasinya supaya bagus.
C.
Hasil
Pada awal
pembelajaran fisika dengan menggunakan software pesona fisika, banyak peserta
didik sangat tertarik dengan pelajaran. Peserta didik sangat tahu dengan apa
yang mereka pelajari dengan melihat isi pendahuluan yang disampaikan guru.
Mereka sangat menanti tampilan seperti apa lagi yang akan disampaikan oleh
guru.
Peserta didik
sebagian besar hamper 80 % merasa bahwa pembelajaran fisika dengan menggunakan
software pesona fisika sangat mudah diterima. Dan hanya sebagian kecil yang
sulit memahami isi materi yang disampaiakan oleh guru. Kemudahan itu dapat
disebabkan karena terdapat ilustrasi yang menghubungkan antara konsep dengan
kehidupan nyata. Ilustrasi tersebut yang membuat isi materi fisika menjadi
tidak abstrak dan mudah diterima pikiran mereka.
Adanya umpan balik
dan pertanyaan, merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap hal-hal yang
disampaikan oleh guru. Karena selain pertanyaan yang disertai jawaban,
disampaikan juga contoh-contoh yang menghubungkan materi dengan peristiwa
sehari-hari yang dialami oleh peserta didik. Selain itu menjadikan kesimpulan
konsep materi menjadi jelas.
Dengan menggunakan
software siswa menjadi sangat antusias terhadap pelajaran fisika, mereka
mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dilakukan jika ada permasalahan yang
sejenis. Terlihat dari keaktifan peserta
didik selama mengikuti pelajaran dengan menggunakan software, tidak ada siswa
yang kehilangan konsentrasi dalam belajar yang ditunjukkan dengan mengantuk
atau melamun di dalam kelas. Keaktifan peserta didik tidak hanya ditunjukkan
dengan seringnya menjawab pertanyaan tetapi seringnya juga bertanya materi yang
disampaikan.
Setelah pembelajaran
siswa menjadi tahu kesesuaian materi dengan kehidupan yang nyata. Siswa menjadi
tahu manfaat pembelajaran fisika yang telah mereka lakukan. Sehingga timbul rasa
percaya diri yang besar untuk melakukan pembelajaran lagi. Rasa percaya diri
tersebut yang akan meningkatkan prestasi siswa selama melaksanakan evaluasi. Seperti
peserta didik penulis yang dulu selalu
masuk terlambat ketika pelajaran fisika, tetapi sekarang selalu masuk tepat
waktu. Selain itu, ketika penulis lupa tidak membawa notebook, peserta didik
bertanya, “mengapa tidak membawa dan menggunakan notebook lagi dalam belajar
fisika?”. Karena di notebook tersebut sudah di install software pesona fisika,
sehingga langsung dapat digunakan di kelas-kelas.
D.
Penutup
Kelima model tersebut dapat digunakan dalam
pembelajaran fisika. Tetapi yang diingat adalah penyampaiannya harus sesuai
dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan kompetensi yang ada. Tidak
boleh menyampaikan dengan 1 model penggunaan saja karena sesuatu yang sama dan
tetap dilakukan terus menerus akan membuat peserta didik menjadi bosan dan
jenuh. Yang terpenting adalah media akan membuat guru mudah dalam pembelajaran.
Selain kelima cara tersebut diharapakan guru
memperhatikan (1) penampilan yang menarik dari segi pakaian, (2) komunikasi
yang bagus dengan peserta didik, (3) penguasaan konsep atau materi yang
disampaikan, (4) ketepatan waktu penyampaian materi, dan (5) memberikan reward
bagi kesuksesan dan keberhasilan peserta didik. Reward yang diberikan kepada
siswa bisa dalam bentuk(1) “bintang” yang pada akhir pembelajaran diganti
dengan nilai, (2) snack yang disukai , (3) koin emas atau koin perak, (4)
applaus, dan pemberi semangat yang lainnya.
Penulis hanya menguji motivasi siswa dengan
menggunakan pembelajaran fisika memakai software pesona fisika, tidak sampai
kepada prestasi siswa, maka diharapakan ada penelitian lain yang sampai menguji
prestasi yang diraih oleh siswa. Jika ada hal-hal yang tidak disampaikan oleh
penulis, maka diharapkan dapat disampaikan
di karya tulis yang berikutnya. Kritik dan saran akan diterima penulis
dengan senang.
E.
Daftar
Pustaka
Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TEFL, Oxford
University Press: Oxford.
Joko Prayitno. Motivasi dalam Pembelajaran. http://www.nurulfikri.sch.id Saturday, 21 June 2008 02:45
Pakde
Sofa. 2008. Motivasi dalam Pembelajaran.
Internet
Saptana
dkk.2008. motivation in learing. Internet
Siahaan,
Sardi. 2007. Pedoman Penggunaan Software
Pesona Fisika. Jakarta. Makalah tidak diterbitkan
Uus Manzilatusifa. 2008. Pemberian Motivasi Guru dalam Pelajaran.
Internet
http://www.blogger.com/feeds/2754832685471863545/posts/default oleh : Purwiro Harjati
http://www.pesonaedu.com.
Pengunaan software pesona Fisika.
.
*Penulis adalah Guru Fisika SMKN 4 Malang
Prestasi yang pernah diraih
1.
Juara 3 lomba mengajar fisika dengan media pesona fisika
tingkat jawa timur di Sun City Hotel di Sidoarjo.
2.
Juara 2 “physics
teaching competition” tingkat nasional
di Hotel Arya Duta Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar