Oleh: M. Asrofi, M.Pd.*
“Banyak model yang dapat diterapkan dalam mempelajari fisika,
diantaranya dengan praktek, media TI, fenomena alam, gambar/charta dan
lain-lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi siswa”
Apa yang menyebabkan sulitnya
belajar fisika? Siapa yang kesulitan? Kapan menghadapai kesulitan itu? Dimana
letak kesulitan? Bagaimana mengatasi kesulitan tersebut?
Pada tahun ini pelajaran
fisika akan masuk kedalam mata ujian yang di UN-kan oleh depdiknas. Mata pelajaran
yang paling tidak disukai oleh sebagian besar siswa ini harus menghadapi tantangan
besar untuk diketahui tingkat pencapaian yang dimiliki oleh siswa. Dari hasil wawancara dengan berbagai siswa di setiap
tingkat sekolah, akan didapatkan bahwa kesulitan siswa terletak pada banyaknya
rumus yang harus dihafal. Tetapi ada juga yang sulit dalam pemahaman materi dan
soal, sehingga jika soal diubah dalam bentuk lain maka siswa tidak akan mampu
mengerjakannya. Untuk itu guru harus menggunakan berbagai media yang ada
sehingga siswa dapat memahami fisika dengan baik.
Oleh karena itu jauh-jauh
hari sebelum siswa kita menghadapi ”perang”, kita harus mempersiapkan
pembelajaran yang baik untuk siswa di sekolah masing-masing. Ada pepatah dari
seorang ahli ”jika saya ingin menggunakan pedang dalam perang maka 80 % saya
mengasah pedang dan 20 % menggunakannya”. Dari sini jelas bahwa kesiapan siswa
dalam ujian dipengaruhi oleh persiapan yang matang sebelum kita melaksanakan
ujian nasional, khususnya persiapan dalam pembelajarannya.
Cara yang dikembangkan
oleh pendidik yang dalam hal ini adalah guru mungkin dapat digunakan dalam
pembelajaran fisika yang baik dan menarik minat siswa adalah sebagai berikut.
- Dengan menghubungkan fenomena alam
Cara ini dikembangkan dengan
cara menghubungkan materi pelajaran dengan peristiwa yang terjadi sehari-hari.
Sebagai contoh dalam menerangkan energi gelombang kepada siswa kita dapat
menjelaskan bahwa bangunan yang terkena tsunami dapat roboh. Dalam menerangkan
perpindahan kalor dapat dijelaskan dengan air yang tetap panas jika dimasukkan
dalam termos. Dalam menerangkan angin darat dan angin laut dengan melihat kapan
nelayan mulai melaut dan kapan kembali ke pantai.
Contoh-contoh
diatas adalah sebagian kecil dari fenomena alam yang ada di sekitar lingkungan
siswa yang berhubungan dengan materi fisika, dan masih banyak lagi fenomena
alam lain. Karena fisika adalah ilmu yang berasal dari fenomena alam di sekitar
kita, sehingga siswa dapat memikirkannya secara nyata dan tidak abstrak serta
hanya tertuju pada rumusan saja. Jadi dapat memadukan antara fenomena dengan
konsep fisika secara tepat.
- Dengan menggunakan gambar
Cara dapat dikembangkan dengan
cara mencari gambar yang ada di berbagai media dan lingkungan sekitar. Sebagai
contoh dalam menerangkan gaya gesekan kita dapat mencari gambar macam-macam ban
dari pirelli, michellin, bridgestone sampai swallow, GT radial, IRC dan
lain-lain di internet, gambar yang didapatkan di internet atau berbagai media ditampilkan
ke siswa, sehingga kita dapat menjelaskan kepada siswa tentang lukisan/guratan
yang ada pada ban, teruma guratan yang ban racing dengan yang biasa. Atau
menanyakan kepada siswa tentang perbedaan penggunaan ban di balapan F1 pada
cuaca panas dengan hujan .
Selain itu dalam menjelaskan
prinsip Bernoulli pada fluida bergerak, kita dapat mencari gambar macam-macam
mobil di internet seperti ferrari. BMW, Mercedes sampai toyota, daihatsu,
suzuki, honda dan lain-lain. Gambar ditampilkan kesiswa dan menjelaskan mobil
mana yang larinya lebih cepat dan mobil mana yang harganya lebih mahal.
Cara ini dikembangkan oleh Bpk.
Masno Ginting ketua HFI (Himpunan Fisika Indonesia) yang sengaja mengambil
gambar yang ada di sekitar beliau dan ditampilkan kepada siswa, serta disertai
pertanyaan-pertanyaan yang membuat siswa berfikir tentang gambar yang
ditampilkan dan menggabungkannya dengan materi yang ada. Jadi dengan gambar
tersebut diharapakan siswa mengetahui secara detail pemanfaatan teori fisika
yang banyak diterapkan untuk kemajuan teknologi.
- Dengan memakai software
Pada jaman sekarang ini
fasilitas teknologi informasi semakin pesat sehingga penggunaan berbagai
instrumen TI tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika, software atau
model pembelajaran yang dikembangkan dengan program animasi interaktif yang divisualkan
kepada siswa maka siswa dapat memahami konsep yang dipelajari secara nyata.
Model pembelajaran yang
dikembangkan dengan program flash dapat dicari dan di download dari berbagai
situs di internet. Seperti e-dukasi.net, duniaguru.com, dan berbagai ikon untuk
pdf. Di situs tersebut akan mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran
kepada siswa sehingga siswa dapat mengamati proses fisika secara faktual,
karena selama ini siswa menganggap konsep fisika adalah khayal, dan ini yang
membuat siswa sangat sulit menerima materi.
Penggunaan software yang juga
menggunakan program flash adalah software pesona fisika. Software ini telah
digunakan oleh banyak sekolah baik di luar maupun dalam negeri sendiri. Program
ini juga menampilkan materi fisika yang ada untuk dihubungkan dengan animasi
yang visual, audiovisual dan psikomotor. Terlibatnya AVP dalam pembelajaran
akan membuat siswa tidak jenuh, malas, dan hal negatif lain. Sifat negatif ini
akan berubah menjadi hal ang positif sehingga minat siswa untuk belajar semakin
meningkat.
Tetapi walaupun penggunaan sofware ini bisa
”berjalan sendiri” peran guru sebagai motivator dan stabilisator di kelas harus
dijalankan dengan baik. Yaitu dengan cara memberikan penjelasan materi atau
pokok bahasan yang tidak dapat diterima secara langsung oleh siswa.
- Dengan percobaan
Model pembelajaran dengan
percobaan dapat dikembangkan dengan alat-alat yang tersedia di laboratorium
sekolah. Sekolah yang besar akan mempunyai fasilitas laboratorium yang lengkap
sedangkan sekolah yang kecil maka fasilitas alat lab akan sedikit. Jadi cara
ini akan sukses di sekolah besar dan akan menjadi basi jika di sekolah kecil.
Kalau kita terpaku pada alat
lab yang sebenarnya maka pembelajaran yang berbasis praktek tidak pernah akan
terlaksana. Kita dapat menyusun dan merancang alat-alat praktikum sendiri.
Dengan cara mencari benda benda di sekitar kita yang masih berhubungan dengan materi fisika secara luas.
Kemudian alat yang dibuat ditampilkan kepada siswa dan dianalisi proses fisika
apa yang terjadi.
Seperti yang dikembangkan oleh
Bpk. Chandra dari SMA N 10 Malang, yang berhasil membuat alat-alat
peraga fisika dari bahan-bahan bekas yang didapat dari penjual barang bekas dan
dirangkai menjadi suatu alat peraga fisika sederhana yang tentunya materi
fisika terutama konsep fisika masuk dalam alat peraga tersebut.
Tentunya model pembelajaran diatas hanya sebagian kecil dari cara belajar
yang mebuat siswa untuk menyenangi pembelajaran fisika . Selain itu kalau kita
tidak mencoba model tersebut maka kita akan
merasa kalah dengan siswa yang semakin hari membutuhkan refresing materi
sehingga mampu menangkap apa yang disampaikan oleh semua guru mata pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar